JabaR | Pantau |Memasuki pergantian tahun, masyarakat kembali dihadapkan pada fenomena yang memprihatinkan: sejumlah oknum aparat penegak hukum yang justru melakukan tindakan-tindakan tidak terpuji. Mulai dari pemalakan, pesta narkoba, hingga perilaku menyimpang lainnya yang mencoreng institusi yang seharusnya menjadi penjaga keamanan, ketertiban, dan keadilan.
Ironisnya, beberapa oknum ini tampaknya merasa above the law—di atas hukum—sehingga dengan berani melanggar norma dan aturan yang mereka sendiri ditugaskan untuk tegakkan. Masyarakat, yang seharusnya dilindungi, kerap kali dianggap remeh atau tidak memiliki kuasa, dibiarkan menanggung dampak buruk dari tindakan tidak bertanggung jawab ini.
Fenomena ini tidak hanya menciptakan ketidakpercayaan publik terhadap institusi penegak hukum, tetapi juga membahayakan tatanan sosial yang menjadi fondasi kehidupan berbangsa. Pergantian tahun, yang seharusnya menjadi momen refleksi dan harapan baru, justru diwarnai dengan berbagai berita miris yang melibatkan perilaku tidak etis oknum aparat.
Sebagai contoh yang mengemuka, kasus enam anggota polisi berpangkat Brigadir di Banjarmasin yang tertangkap sedang pesta narkoba di sebuah hotel mewah beberapa waktu lalu. Kejadian ini menjadi salah satu bukti nyata bagaimana perilaku menyimpang tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga menghancurkan kepercayaan masyarakat terhadap integritas aparat.
Kasus ini seharusnya menjadi pelajaran penting. Tidak ada toleransi bagi aparat yang menyalahgunakan wewenang, apalagi terlibat dalam pelanggaran hukum berat seperti narkoba. Tindakan seperti ini tidak hanya mencoreng institusi, tetapi juga merusak harapan masyarakat yang ingin hidup dalam lingkungan yang aman dan bebas dari kejahatan.
Kami menyerukan kepada pimpinan institusi penegak hukum untuk menindak tegas setiap pelanggaran, tanpa pandang bulu. Proses hukum yang transparan dan pemberian sanksi yang sesuai harus menjadi prioritas utama. Kebijakan pembinaan dan pengawasan internal juga perlu diperkuat untuk mencegah pelanggaran di masa mendatang.
Tidak ada tempat bagi siapa pun, termasuk aparat penegak hukum, untuk berlindung di balik kekuasaan atau merasa kebal hukum. Saatnya institusi penegak hukum membuktikan bahwa hukum adalah alat keadilan yang berlaku untuk semua, tanpa pengecualian.
Momentum Refleksi dan Perubahan
Mari jadikan pergantian tahun ini sebagai momentum untuk memperbaiki institusi hukum kita. Dengan membersihkan tubuh institusi dari oknum-oknum yang merusak, kita dapat membangun kepercayaan masyarakat dan menciptakan tatanan sosial yang lebih aman, adil, dan damai.
Tanggung jawab kita bersama adalah mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Tahun baru ini adalah waktu yang tepat untuk melangkah ke arah tersebut, dengan tekad dan komitmen yang lebih kuat. (Red)
0 Comments