PANTAU.CO.ID, Tangerang, - PHBI Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H bertempat di Perumahan Adyasa Blok E RT 006/07, Desa Cikasungka Kecamatan Solear, dengan menghadirkan Habib Ahmad Syarif Bin Shahab Pimpinan Yayasan Darrul Asyiqin, Minggu malam (22/09/2024).
Maulid Nabi Muhammad SAW adalah peringatan yang dirayakan umat Islam setiap 12 Rabiul Awal, bulan ketiga dalam kalender Hijriah, Peringatan ini merujuk pada hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang lahir di kota Makkah pada tahun gajah, tepatnya tahun 570 Masehi.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW biasanya diisi dengan berbagai acara keagamaan, seperti pembacaan sholawat, ceramah, dan kegiatan sosial, yang bertujuan untuk mengenang kelahiran serta perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan agama Islam.
Kali ini, Pimpinan Yayasan Darrul Asyiqin, Habib Ahmad Syarif Bin Shahab bersama Jamaah nya melaksanakan Safari Maulid di perumahan Adyasa Cikasungka Blok E RT 006/07 di hari ke-9 nya, dengan membawa tim Hadroh nya yang setiap tabuhannya membuat suasana Maulid Nabi malam ini terasa penuh makna.
Habib Ahmad Syarif Bin Shahab, usai acara menjelaskan Safari Maulid malam ini di lokasi perumahan Adyasa Cikasungka adalah hari ke-9 dari rencana selama 14 hari, Maulid Nabi adalah menunjukan kecintaan kita kepada Nabi Besar Muhammad SAW, untuk mengenang kelahiran serta perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan agama Islam.
“Ini adalah Kegiatan Safari Maulid diwilayah kecamatan solear dengan tujuan menutup keburukan dengan kebaikan di bulan maulid yang mulia, selalu membaca sholawat dan memperkenalkan siapa Rasullullah SAW,”paparnya.
Pimpinan Yayasan Darrul Asyiqin ini juga mengatakan setiap orang mempunyai cara masing masing dalam memperkenalkan dan mensiarkan Nabi Muhammad SAW, kami berawal dari kampung ke kampung hingga dari Blok ke Blok yang alhamdulillah makin bertambah jamaah hingga ratusan jamaah.
“Insya Alloh Darrul Asyiqin melalui Safari Maulid ini ingin membawa pengaruh yang baik kepada masyarakat sekitar, terkait adanya ucapan Bit’ah tentang Maulid ini saya pastikan orang tersebut tidak pernah hadir di Maulid Nabi Muhammad SAW, makanya jangan membaca buku hanya dari kulit luarnya saja tapi kita harus masuk lebih dalam lagi untuk mengenalnya, Tak Kenal Maka Tak Sayang,”pungkasnya.
>>NUR
0 Comments