Pantau Terkini | Depok | Informasi tak bertanggungjawab jawab beredar di group-group WA dan bahkan sekarang sudah menjadi pemberitaan media terkait adanya dugaan  penyelewengan dana sponsor atau CSR BUMN untuk pelaksanaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

Tentu informasi itu seperti 'membunuh' PWI yang sedang berbenah menuju organisasi yang sehat dan profesional.

Informasi yang tersebar, belum tentu benar tersebut langsung menghancurkan kredibilitas PWI, tak hanya di PWI Pusat tapi juga PWI di daerah-daerah.

Informasi tersebut melanggar azas praduga tak bersalah yang mestinya di junjung tinggi wartawan yang profesional.

"Saya mengecam keras Dewan Kehormatan (DK) PWI Pusat yang tak mampu menyelesaikan secara internal informasi yang belum tentu benar itu. Dan, harus bertanggungjawab adanya kebocoran informasi tersebut," kecam Ketua PWI Kota Depok, Rusdy Nurdiansyah, Minggu (07/04/2024)

Lanjut Rusdy, benar atau tidak benar informasi tersebut tidak semestinya diungkap ke publik apalagi dibuatkan siaran pers.

"Ini namanya 'jeruk makan jeruk' atau juga menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri. Semestinya diselesaikan secara internal organisasi, tak perlu diumumkan ke publik, karena akan berdampak cukup buruk untuk PWI," tuturnya.

Rusdy menambahkan, informasi terbuka ke publik juga akan berdampak jelek di mata para mitra kerja PWI, terutama perusahaan-perusahaan yang selama ini menjalin kerja sama dalam berbagai kegiatan PWI. 

"Dampaknya kedepan sponsor tentu akan takut bekerja sama dengan PWI," ungkap mantan wartawan senior Republika ini. (*)