Balai Riset Budidaya Ikan Hias Gelar Imago Fair Dua Hari 6-7 Desember 2023 Di Komplek Perikanan Pancoran Mas
Depok- Imago Fair di Balai Riset Budidaya Ikan Hias ( BR-BIH ) di Komplek Perikanan Pancoran Mas Depok berlangsung dua hari tanggal 6-7 Desember 2023.
Kegiatan ditandai juga dengan penandatanganan Mou BR-BIH dengan tiga Hotel yakni Hotel Savero dan Fave Hotel Santika, dan penyerahan reribu bibit ikan Koi dan Neon Tetra.
Kepala Balai Jhoni Hariyadi penyerahan 1000 ekor ikan ikan koi dan neon tetra hias kepada pembibitan dari Balai reset pembudidayaan ikan hias ini kiranya dapat bermanfaat dalam pengembangan dan pembiakan ikan tersebut.
Disebutkan,dalam Imago Fair juga digelar bazar yang melibatkan lebih dari 200 stand terdiri dari berbagai produk dan juga dari pembiakan ikan hias hasil perikanan yang dilakukan para peternak ikan dan juga produk-produk UMKM,lomba mewarnai buat anak-anak dan lainnya.
" Kegiatan ini berlangsung selama dua hari semoga dapat bermanfaat dalam pengem bangan bidang perikanan ikan biasa dan lainnya"tuturnya.
"Kami juga berterima kasih kepada para tamu dari stakeholder dan juga Balai Perikanan lainnya yang ada di Jawa dan juga daerah lainnya yang hadir dalam Imago Fair ini." jelasnya.
Sementara itu
Menteri Kelautan dan Perikanan diwakili oleh Kepala Pusat Riset Perikanan Yayan Hikmayani mengatakan," Pagi ini kita akan memulai suatu acara besar mungkin baru tahun ini dengan nama imagopair ini luar biasa gagasan Pak Joni Hariadi dan semoga Allah senantiasa atau Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan kesehatan kesejahteraan dan kesuksesan kepada kita semua Amiin."ujarnya.
Dijelaskan,"Ikan hias ini menjadi bagian yang sangat strategis dahulu dan sekarang maupun di masa depan, dari data ekspor ikan hias Indonesia ini mencapai sukses yang luar biasa pada Tahun 2022 saja Indonesia menempati Posisi kedua eksportir ikan hias terbesar di dunia."
Ditambah, dari data pada se mester 1 tahun 2023 mencatat adanya peningkatan ekspor ikan hias mencapai 20,5 juta atau US Dollar atau 326,1 miliar rupiah.
" Tentunya ini merupakan bukan kesuksesan saja tapi juga tantangan bagaimana bisa mempertahankan ekspor ini bahkan bertambah ke depan, meningkat sebagai eksportir nomor satu eksportir ikan hias nomor satu di dunia."ujarnya.
" Banyak tantangan kita ke depan diantaranya adalah terkait dengan SDM dan teknologi teknologi untuk menghasilkan ikan-ikan hias yang unggul,juga pengembang an teknologi yang sedang terus diupayakan dan berkembang." tambahnya Yayan.
Seperti teknologi ikan hias dan maggot dan dua hal ini menjadi tugas fungsi dari Balai ikan hias di Depok.
Disebutkan program gagasan Kepala Badan kami Bapak Doktor I Nyoman Radiata di mana pada tahun 2021 pasca Perpres maka sudah tidak ada riset karena udah ada Print, jadi print itu hanya membawa sdm-nya kami di KKP Exiser ini ditinggalkan.
Tinggal Sarpras dan Prasara na yang tadinya dari untuk reset kemudian ditinggalkan para perisetnya, maka ada peluang untuk digunakan, khususnya bagi UPT - UPT bagaimana bisa mengoptimal kan aset expressed ini dengan penggunaan teknologi- tekno logi yang sudah dihasilkan sebelumnya,tutur yayan.
"Kemudian ini dikembangkan dan menjadi model atau showcase nanti untuk di adopsikan di masyarakat, khusus untuk Depot tentunya teknologi terkait dengan ikan hias dan teknologi terkait maggot itu yang eee diharapkan."terang Yayah.
" Semua ini bisa diadopsikan ke masyarakat sirinya sudah melihat banyak kemitraan seperti yang dilakukan hari ini penandatanganan kemitraan untuk penyediaan bahan baku dan lainnya nah kemitraan ini juga menjadi bagian penting output dari Village jadi semakin banyak kemitraan itu semakin baik."papar.
Dikatakan dengan MOU nantinya dapat mendapatkan pasokan dan pengolahan sisa organik makanan dalam memproduksi magon jadi ini berkolaborasi tadi dengan beberapa Hotel terkait pengadaan pangan, pungkas nya.(Wismo).
0 Comments