Netflix menggandeng penyanyi muda ternama, Nadin Amizah untuk membawakan soundtrack serial yang berjudul “Kala Sang Surya Tenggelam”.
Tak hanya lagu tersebut, setiap episode dalam serial juga memutar beberapa lagu lainnya yang membuat adegan demi adegan menjadi makin sendusendu sehingga banyak mencari tahu tentang lagu-lagu yang diputar di serial Gadis Kretek termasuk saya sendiri..... Menariknya, setiap episode menampilkan lagu-lagu yang berbeda. Misalnya di ending episode dua, memutar lagu “Sepasang Kekasih Yang Pertama Bercinta Di Luar Angkasa” sesuai dengan adegan yang dilakukan oleh Soeraja (Ario Bayu) dan Dasiyah atau Jeng Yah (Dian Sastro).
Nah pada penasaran kan dengan sinopsis dan soundtrack-soundtracknya..... Yuk langsung aja kita baca sinopsisnya... Dan diakhir akan ada daftar soundtrack-soundtrack yang sangat memukau di telinga penonton
Berlatar waktu di dua zaman yang berbeda, kisah Gadis Kretek memperkenalkan sosok Lebas (Arya Saloka) yang setia menemani ayahnya yang dirawat di rumah sakit.
Ayah Lebas, bernama Soeraja, dan keluarga besarnya merupakan pemilik dari bisnis besar kretek Djagad Raja sejak zaman pascapenjajahan Belanda.
Di tengah kondisi yang terbaring lemas, Soeraja mendadak terbangun dan meneriakkan nama Jeng Yah berulang kali hingga membuat Lebas kebingungan.
Sebagai anak terakhir, Lebas kerap diremehkan oleh saudara-saudara kandungnya. Sehingga, keluarganya tidak mempedulikan cerita Lebas soal teriakan ayahnya itu.
Lebas pun berusaha untuk melakukan pencarian sosok Jeng Yah yang misterius. Momen itu membawa adegan beralih menuju masa lalu, saat industri kretek di Kota M dikuasai oleh perusahaan milik juragan bernama Idrus Muria (Rukman Rosadi).
Rukman memiliki dua orang anak perempuan, yakni Dasiyah (Dian Sastrowardoyo) dan Rukayah (Tissa Biani).
Sebagai anak perempuan sulung, Dasiyah belum kunjung menemukan jodoh. Namun, justru itulah yang menjadikan Dasiyah salah satu kunci kesuksesan bisnis kretek sang ayah. |
Dasiyah lihai dalam menentukan tembakau terbaik. Selain itu, ia juga berambisi untuk menciptakan saus kretek terbaik.
Namun, niat itu sirna hanya karena Dasiyah atau Jeng Yah merupakan seorang perempuan. Pada zaman itu, perempuan masih dipandang sebelah mata oleh laki-laki.
Meski lintingan rokok Dasiyah menjadi favorit ayahnya, kemampuan meracik saus miliknya belum sepenuhnya dipercaya oleh yang lain.
Suatu hari, ayah Dasiyah membawa masuk seorang pemuda terlantar bernama Soeraja (Ario Bayu) untuk ikut bekerja di perusahaannya. Sosok Soeraja yang tangkas dan cepat belajar pun memikat Dasiyah.
Dasiyah memperkenalkan saus kretek racikannya kepada Soeraja yang kemudian diapresiasi oleh laki-laki itu. Sebaliknya, Soeraja juga mendapatkan ilmu melinting dari Dasiyah.
Namun, suatu hari, ayah dan ibu Dasiyah memutuskan untuk membawa salah satu anak dari rekan bisnis mereka untuk dijodohkan dengan Dasiyah.
Dasiyah ragu dengan keputusan kedua orang tuanya karena dalam hati dia lebih memilih sosok Soeraja sebagai dambaan hatinya.
Kembali ke masa kini, Lebas masih melanjutkan pencarian terhadap sosok Jeng Yah. Ia pun mendapatkan petunjuk dari seorang dokter bernama Arum (Putri Marino).
Keduanya pun saling bahu-membahu dalam mencari sosok Jeng Yah sebelum ayah Lebas itu mengembuskan napas terakhir
Berikut adalah 3 fakta tentang serial Gadis Kretek (2023) yang mungkin belum Anda ketahui:
1. Pengorbanan Dian Sastrowardoyo untuk Mendalami Peran Jeng Yah
Untuk memerankan Dasiyah atau Jeng Yah, tokoh utama yang gemar meracik saus kretek, Dian Sastro melakukan berbagai hal yang tidak biasa dilakukannya. Dia mengurangi sosialisasi, berhenti olahraga, dan mendengarkan musik modern selama enam bulan. Dia juga membuat jurnal tentang perjalanan Dasiyah dan belajar bahasa Jawa. Dia mengatakan bahwa dia harus ikhlas dan pasrah menyerahkan diri ke dalam karakter.
2. 100 Set dibangun di 20 Lokasi
Serial ini mengambil latar belakang dua masa yang berbeda, yaitu tahun 1960-an dan awal 2000-an. Untuk menciptakan suasana yang sesuai dengan masing-masing masa, tim produksi membangun sekitar 100 set di 20 lokasi berbeda di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Beberapa lokasi yang digunakan antara lain pabrik rokok kretek di Kudus, rumah tradisional di Solo, dan kota tua di Surabaya.
3. Debut di Busan International Film Festival
Serial ini menjadi salah satu karya Indonesia yang dipilih untuk ditayangkan di Busan International Film Festival (BIFF) yang digelar pada 4-13 Oktober 2023. Serial ini masuk dalam kategori A Window on Asian Cinema, yang menampilkan film-film terbaru dan paling menarik dari Asia. Ini merupakan debut internasional pertama bagi serial Gadis Kretek sebelum tayang di Netflix pada 2 November 2023
Dan readers pasti juga penasaran kan apa saja, sih, judul lagu yang diputar ditiap-tiap adegan di serial ini. Berikut adalah daftarnya:
1.“Kala Sang Surya Tenggelam” - Nadin Amizah
2.“Kereta Ini Melaju Terlalu Cepat” - Nadin Amizah
3.“Kau Rumahku” - Raissa Anggiani
4.“Dimana Merdeka” - Kelompok Penerbang Roket
5.“Rindu Lukisan” - Hendri Rotinsulu
6.“Setangkai Bunga Mawar” - Hendri Rotinsulu
7.“Bandar Jakarta” - Sundari Soekotjo
8.“Anything You Want” - Reality Club
9.“Runtuh” - Feby Putri
10.“Selamat Tinggal” - Daramuda, Rara Sekar Larasati, dan Sandrayati Fay
11.“Sepasang Kekasih Yang Pertama Bercinta Di Luar Angkasa” - Frau
12.“Sang Penikam” - Noh Salleh
13“Santai” - NonaRia
14.“Monita Tahalea” - Monita Tahalea
15.“Tiga Dara” - Aimee Saras dan Bonita
16.“Pergi Tanpa Pesan” - Leo Masengi
17.“Lonely Holiday” - Ayu Arya Larasati Maranda
Dijamin serial ini bisa membawa readers merasakan perpaduan antara sejarah perkembangan rokok kretek di Indonesia dan kisah romansa di dalamnya.
Selamat menonton!☺☺
0 Comments