Depok | Pantau | Sampah merupakan problem utama dalam kehidupan manusia bukan saja di kota Depok tetapi hampir di seluruh kota di dunia.
Untuk menjaga lingkungan dan kebersihan memang perlu adanya aturan yang diterapkan sebagai penahan gelombang pembuangan sampah dan penggunaan bahan yang bakal menjadi sumber sampah setelah atau sehabis digunakan bahan tersebut mengingat kota Depok merupakan berpenghuni padat sehingga lahan penampungan pengelolahan sampah sangat terbatas dan penghasil sampah warga yang sangat tinggi.
Dalam hal ini Wardy sebagai Koordinator Tempat Pembuangan Sampah dan Andri Koordinator Unit Pengelolahan Sampah Kelurahan Beji meminta kesadaran warga Beji untuk dapat menggunakan atau membeli bahan yang akan menjadi sumber sampah dan juga dapat memilah bahan yang akan diangkut oleh petugas kebersihan lingkungan baik melalui Germo ( Gerobak Motor ) atau Gedor (Gerobak Dorong) .
Walaupun sudah sering di sosialisasi dari wilayah kewilayah seputar Beji masih saja warga belum sadar pentingnya pemilahan yang dilakukan oleh warga sendiri hingga mempermudah proses pemilahan ulang sebelum sampah itu dibagi menjadi sampah organik yang dapat diolah menjadi Pupuk dan Non Organik yang dapat di daur ulang dan tidaknya.
Keterbatasan lahan sampah yang memang sampai saat ini menjadi kendala bukan saja di kota Depok tetapi di Kota kota lain yang padat penduduk dan pemukiman tetapi tak ada lahan untuk penampungan sampah sebelum diolah oleh para petugas kebersihan kota beda halnya dengan kota kota yang telah mendapatkan penghargaan Adipura sebagai kota yang menjaga kebersihan pastinya kota kota tersebut mempunyai lahan yang cukum sebagai tempat pembuangan dan penampungan sampah kota tersebut.
Sebagai perbandingan kota Balikpapan dimana kota ini sebagai kota penerima Adipura dimana kota ini mempunyai lahan yang cukup luas sehingga sampah masyarakat kota Balikpapan dapat dikelolah sebagai Pupuk Organik , Gas methane, yakni gas yang dihasilkan dari pengolahan sampah. dllnya
Perbandingan Antara Dua Kota
TPA Manggar adalah fasilitas milik Pemerintah Kota Balikpapan yang berdiri di atas lahan seluas 27,1 hektar di jalan Proklamasi RT. 36.
Tepatnya pada 13 Januari 2012 TPA Manggar resmi beroperasi dan hingga kini terus bersolek tak hanya menjadi tempat penampungan sampah semata bahkan menjadi taman ramah anak.
Dapat di bayangkan luas TPA Cipayung dengan luas 11,2 hektar tersebut dengan jumlah penduduk 2.123.349
(Dua juta seratus duapuluh tiga ribu, tiga ratus empatpuluh sembilan) jiwa.
Sedangkan penduduk balikpapan 710.000 jiwa , tentunya kepadatan kota Depok serta volume sampah yang masuk ke TPA tidak sebanyak volume kota balikpapan.
Warga harus ikut serta dalam menjaga lingkungan agar tetap bersih dan permasalah sampah menurun dengan ikut mengelola dan memilah sampah sebagai sumber permasalah sampah kota.
Ada beragam pemilahan yang dapat membatu serta menghasilkan uang bagi masyarakat seperti dari sampah kemasan botol minuman plastik seperti merk aqua dapat diisi padat dengan sampah plastik kemasan lainya dengan cara plastik yang hendak di isi kedalam botol bekas sehingga padat dan ini mempunyai nilai pilah dan kedepan ketika dikumpulkan dengan satu jenis bahan lainnya akan punya nilai jual sebagai pengumpul bahan daur ulang biji plastik .
Begitulah yang disampaikan oleh koordinator TPA jalan jawa beji Wardi kepada media pantau.*(Dj)
0 Comments