PANTAUTERKINI | Sumedang | Dalam menyikapi laporan warga masyarakat sekitar kaki Gunung Tampomas yang ada di Kab. Sumedang,dimana Gunung Tampomas adalah salah satu Gunung berapi yang ada di jawa barat memiliki legenda cerita rakyat dan terkenal dengan cerita Salaka Domas, kini Tampomas selatan yang masuk ke Kecamatan Cimalaka, banyak berubah karena masuknya para pelaku usaha yang mengambil kandungan alamnya dengan eksplorasi penambangan batu dan pasir,sehingga keutuhan Gunung Tampomas mengalami kerusakan. 

Tim Satgas Investigasi Nasional Komnas PPLH sehingga melakukan peninjauan langsung ke lokasi,dan sebelum turun Tim memberikan pemberitahuan kepada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumedang, yang tembusannya disampaikan kepada, Bupati Sumedang,Ketua DPRD Sumedang, Polres, Kodim 301 Sumedang Danyonif 301, Dinas ESDM dan Kementrian Lingkungan Hidup,serta Ketua Komnas PPLH, guna menjalin kerjasama dalam upaya melestarikan keutuhan Gunung Tampomas.

Kedatangan Tim Satgas Komnas  PPLH berdasarkan laporan dan pengaduan warga masyarakat, bahwa setelah adanya eksplorasi penambangan telah terjadi dampak yang dirasakan langsung selain alam yang rusak juga ekosistem dan perubahan alam jadi sangat mengkhawatirkan, diantara dampak yang sudah dirasakan adalah penurunanya debit air yang bersumber dari dari mata air Gunung Tampomas, suhu udara menjadi panas karena pohon- pohon banyak yang hilang akibat tambang tersebut, juga polusi udara dan lain-lainnya, selain kebisingan lalu lalangnya kendaraan truk besar memasuki wilayah Tampomas selatan ini.

Saat berkunjung ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumedang sangat disayangkan tidak dapat ditemui karena sedang keluar,Tim Satgas Investigasi perlu mendapat keterangan terkait keberadaan Gunung Tampomas tersebut dari Dinas terkait, diduga para pelaku usaha yang berada disekitar kaki Gunung Tampomas selatan ini banyak yang tidak memiliki perizinan resmi,tapi kegiatan penambangan terus berjalan,karena diakui bahwa kualitas kandungan bumi Gunung Tampomas ini sangat bagus,selain permasalahan rusaknya kaki Gunung Tampomas ini pernah terjadi bencana banjir bandang di bagian utara kaki Gunung Tampomas, dan Tim juga perlu mempertanyakan kepada Dinas terkait mengenai TPA, yang dilokasikan dipunggung Gunung Tampomas,ini juga akan berdampak pencemaran yang akan mengganggu kestabilan tanah akibat resapan air hujan yang menimpa sampah tersebut,dan pencemaran pada sumber air,yang menjadi kebutuhan warga masyarakat karena tercemar oleh air resapan tersebut.warga sekitar tidak bisa untuk protes karena diduga para pelaku usaha mendapat perlindungan dari APH dan birokrasi setempat. Tim Satgas Investigasi Nasional Komnas PPLH turun langsung untuk memastikan informasi dan pengaduan warga terkait dugaan tersebut.



Selain hal itu juga ada bentuk pengaduan bahwa Bupati Sumedang juga dengan Perdanya ingin mengembangkan geo termal yang berlokasi di Tampomas bagian Utara yang meliputi Kecamatan Buah Duan dan Kec.Conggeang, yang sempat mendapat penolakan, dan masyarakat mengadukan kepada Satgas Investigasi Nasional Komnas PPLH, untuk mediasi dengan birokrasi untuk mencabut Perda tersebut, ini juga diduga terjadi kepentingan diantara Politisi, APH dan Birokrasi, peran serta Dinas Lingkungan Hidup diharapkan mampu menjadi pelopor untuk kelestarian alam Gunung Tampomas ini bukan menjadi kontra dengan pihak warga masyarakat yang akan menerima dampak langsung.jadi saat ini Gunung Tampomas terancam kehancuran apalagi curah hujan Di Seputar Gunung Tampomas mulai berkurang, dan apabila geo termal ini tetap dilaksanakan makan warga masyarakat akan melakukan aksi demo,begitu juga bila tidak terjadi perbaikan bekas galian atau reklamasi diseputar kaki Gunung Tampomas akan melaksanakan tuntutan kepada pihak pengusaha ataupun pemerintah.Tim Komnas PPLH. Lank.