Pantau Terkini Denpasar 21 September 2022.Pewarta mengadakan penelusuran langsung dikediaman Bpk I Made Ardana yang akrab dipanggil Madar di Jl Apit Telaga gg Kamboja no 4,(depan SD 6) Peguyangan Kaja Denpasar yang dibagian belakang rumahnya terdapat sebidang tanah yang cukup luas tempat budidaya Kalkun.
Pewarta mendapatkan pengalaman berharga tentang Kalkun dan kelebihannya dari penjelasan secara rinci dan detail dari Pak Madar tentang kalkun. Karena kalkun merupakan unggas import yang berasal dari Amerika dan mayarakat Amerika dan Eropa adalah pengkonsumsi daging Kalkun terbanyak dan terbesar didunua (59%) sedangkan Afrika dan Asia adalah minoritas mengkonsumsi daging Kalkun. Bahkan raja2 jaman dahulu di Eropa daging kalkun adalah menu dan sajian utama bagi keluarga Raja. Pak Madar menjelaskan kalkun tidak ada jenisnya tapi yang membedakan harga adalah bulu. Yang ke 1 yang termahal adalah yang berbulu abu2 kebiruan (Blue Slade),yang ke 2 berwarna hitam pekat (Black Spanish), yang ke 3 berwarna coklat kemerahan (Red B.arbon), yang ke 4 berwarna putih polos (White Holland) yang ke 5 merah (Golden pump).
Dan yang paling banyak dikonsumsi justru yang jantan karena dagingnya lebih banyak dan tubuhnya lebih besar berat dalam keadaan hidup 7-8 kg dan harganya berkisar 600 ribu per ekor (harga dari peternak/Madar) harga untuk pelanggan sedang yang untuk dipelihara sendiri bisa sampai 1 juta rupiah. Kalo dipasar burung bisa sampai 1,5 juta.
Ada yang baru menetas yang berusia 1 minggu per ekor 50 ribu. Dan yang berusia 1 bulan per ekornya 100 ribu.
Pak Madar sudah hobby memelihara kalkun sudah 17 tahun tapi ketertarikannya untuk budidaya dan bisnis Kalkun sekitar 7 tahun.Untuk yang mengkonsumsi daging kalkun sendiri untuk Bali masih didominasi turis asing dari Eropa,Australia yang menginap di hotel, villa di Canggu,seminyak, nusa 2 dan Sanur. Mungkin karena harga yang masih mahal. Sedang di jogja, surabaya , jabar dan jakarta sudah banyak masyarakat yang menggemari daging kalkun baik di resto, cafe,hotel jadi harga jauh lebih murah karena persaingan lebih ketat .
Makanan utama untuk budidaya Kalkun adalah daun2 hijau seperti enceng gondok, daun talas, daun ubi,daun pepaya,kangkung dlsb dicampur dengan bekatul itulah yang membuat daging Kalkun sangat sehat, bertubuh lebih besar dari ayam tapi makanan yang paling disukai adalah daun2 hijau.
Harapan besar dari Bpk I Made Ardana adalah semakin banyak komunitas Budidaya Kalkun di Bali dan ikut mempersiapkan sampai pada titik daging Kalkun dikonsumsi oleh masyarakat Bali karena memang daging kalkun ini sangat bergizi dan sehat bagi tubuh kita dibanding jenis unggas lainnya.
Bpk I Made Ardana mengajak masyarakat Bali yang tertarik Budi daya Kalkun bisa bergabung di komunitas kami di :
Di FB " Denpasar Kalkun Komunitas"
Di akun pribadi "Budidaya Kalkun D'Batur" atau yang tertarik budi daya kalkun bisa hubungi no WA Bpk I Made Ardana di :
0812-3608-1515 .
Saatnya menjadikan masyarakat Bali Sehat dengan mengkonsumsi Daging Kalkun yang sehat bagi tubuh kita demikian akhir kata dari Bpk I Made Ardana. (Ukie)
0 Comments