Sukabumi Pantauterkini.co.id Dikabarkan suara ledakan di Desa Tanjungsari Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi Jawa Barat layaknya seperti suara Bom yang meledak, puluhan dinding rumah warga Kampung Batununggal retak-retak diduga akibat ledakan tersebut,

Warga merasa cemas dan ketakutan dengan suara ledakan tersebut, sebelum terjadi ledakan diawali dengan suara sirine yang suaranya nyaring terdengar layaknya suara rudal balistik yang diluncurkan,

Tini (37) seorang ibu rumah tangga warga RT, 04/07 Kp. Batununggal, saat ditemui team wartawan mengeluh, rumahnya nyaris roboh diduga akibat blasting/Peledakan yang dilakukan oleh PT. Tambang Sement Sukabumi untuk kebutuhan bahan baku pabrik semen PT. Siam Cement Group (SCG)

Tembok dinding samping rumah nyaris roboh, jendelanya terpental hinga kacanya beterbangan, diduga akibat dahsyatnya ledakan diarea tambang tersebut, bahkan lantainyapun anjlok dan retak retak.

"Tuh pak retaknya di mana mana, akibat guncangan dari peledakan batu di Gunung Guha lokasi tambang SCG. Lewih ti Aya Lilini pak (lebih dari guncangan gempa bumi/Sunda-red),'" ujar Tini kepada team wartawan Rabu sore 30/02/2022.

Lebih jauh Tini mengungkapkan, guncangan akibat blasting di Gunung Guha terjadi sedikitnya  tiga kali dalam seminggu, setiap ada peledakan kami lari keluar rumah, takut rumah kami roboh,

Dengan adanya ledakan tersebut kami mengeluh kepada Pemerintah Desa dan PT. SCG, tapi semua tidak peduli terhadap keluhan kami, nyaris tidak pernah dihiraukan oleh pemerintah desa ataupun pihak SCG," ungkapnya

Warga lainya yang ditemui team wartawan,  juga mengeluhkan hal yang sama, kerusakan puluhan rumah pernah dilaporkan ke Kepala Desa Tanjungsari, namun tidak ada respon.

Hal yang sama disampaikan Solehudin, dengan menunjukan tembok rumahnya yang retak. warga lainyapun menimpali, dengan nada sinis, saat team wartawan meninjau lokasi.

"Imah urange rek runtuh (rumah saya juga mau roboh/Sunda-red)," kata seorang warga.

"Sampai berita ini diterbitkan semua warga yang rumahnya rusak akibat getaran blasting/Peledakan  belum menerima ganti rugi dari PT. SCG, dan pihak desapun hanya sekali datang, sampai saat ini tak pernah meberikan solusi terbaik buat kami sebagai warganya," tutur Solehudin.

Beberapa warga ketika ditanya team Wartawan terkait dana CSR (Corporate Social Responsibility) mereka mengatakan, kami tidak mengetahui adanya dana bantuan CSR tersebut yang digelontorkan oleh pihak perusahaan untuk kesejahteraan masyarakat terdampak Pabrik Semen SCG tersebut,

Hal serupa disampaikan warga Desa Sukamaju Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi salah satu desa yang terdampak hadirnya PT. SCG, dia mengatakan “ jangankan kami menerima dana CSR, putra kami saja ketika mengajukan permohonan untuk magang/praktek kerja lapangan yang ditugaskan oleh pihak Sekolah/Kampus di PT. SCG tidak diterima oleh HRD dan koordinator CSR, itu hanya permohonan magang bukan minta pekerjaan atau meminta dana CSR”Jelasnya (Red***)

 

Editor        : Usep