PANTAUTERKINI.CO.ID, TANGERANG, - Kapolresta Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro ikut long march atau berjalan kaki jarak jauh bersama massa aksi unjuk rasa buruh Kabupaten Tangerang, Jumat (10/12/2021). Hal itu dilakukan Wahyu agar aksi long march buruh berjalan aman dan lancar.

"Kami kawal aksi long march rekan-rekan buruh. Agar rekan-rekan buruh terjaga dan aman selama long march," kata Wahyu.

Sambil long march, Wahyu turun langsung mengatur arus lalu lintas. Selain agar tidak terjadi kemacetan, juga agar buruh dan juga pengendara baik roda dua atau roda empat dapat terlindungi dan aman.


Tidak hanya itu, aksi Wahyu yang ikut mengawal long march juga agar kegiatan aksi unjuk rasa buruh tidak menghambat atau mengganggu aktivitas masyarakat lainnya.

"Alhamdulillah kegiatan aksi long march berjalan dengan aman dan tertib. Hal ini tidak lepas dari kerja sama yang terjalin baik antara para buruh dan petugas pengamanan," tuturnya.

Wahyu menambahkan, keberadaan aparat keamanan mengawal aksi unjuk rasa buruh sebagai bentuk pelayanan simpatik dari petugas pengamanan guna menciptakan situasi yang kondusif.


"Kami apresiasi rekan-rekan buruh yang menggelar aksi dengan damai dan tertib," tandas orang nomor satu di Polresta Tangerang Polda Banten ini.

#PoldaBanten

#PolrestaTangerang

#JanganAbaiProkes

#TerimaKasihPolisi

@divisihumaspolri

@humaspoldabanten

Kapolresta Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro dan Dandim 0510 Tigaraksa Letkol Inf Bangun Siregar memimpin pengamanan aksi unjuk rasa buruh, Jumat (10/12/2021).

Selain itu, Wakapolresta Tangerang AKBP Leonard M Sinambela dan pejabat utama Polresta Tangerang Polda Banten dan anggota Polresta Tangerang dan Kodim 0510 Tigaraksa juga dilibatkan dalam kegiatan pengamanan itu.

"Personel gabungan, para perwira, turun mengamankan kegiatan aksi unjuk rasa agar berjalan aman dan kondusif," ucap Wahyu.

Dikatakan Wahyu, aksi unjuk rasa digelar oleh buruh yang tergabung dalam beberapa serikat diantaranya FSBM, SPN, ALLTAR. Tuntutan dari aksi itu, ucap Wahyu, seputar upah minimum provinsi (UMP).

Wahyu menegaskan, keberadaan aparat keamanan bukan untuk menghadapi melainkan untuk melayani. Kata Wahyu, personel pengamanan siap untuk mengawal aksi hingga selesai. Hal itu sebagai bagian dari bentuk pelayanan pengamanan.

"Namun kami juga terus mengimbau rekan-rekan buruh untuk menggelar aksi dengan damai dan tertib. Tidak ada blokade atau sweeping," tegasnya.

Wahyu menyampaikan, kegiatan aksi unjuk rasa termasuk aksi unjuk rasa buruh dilindungi Konstitusi. Maka, kata Wahyu, aparat keamanan hadir untuk memastikan hak menyampaikan aspirasi di muka umum berjalan dengan baik.

"Juga agar kegiatan aksi unjuk rasa tidak menggangu aktivitas masyarakat lainnya," tandasnya.


>>NR