BBTF ke 7 yang digelar di BICC  Nusa 2 Bali tanggal 8-12 Juni 2021 adalah sebagai respons atas kepedulian dan Bali ditengah masa Pandemi, meskipun perbedaan jarak dan waktu memisahkan para pembeli, diberbagai belahan dunia tidak bersemangat dan optimisme atas Bali dan Indonesia secara umum. Tahun ini tema yang diusung adalah "Exploring Sustainable & Well Tourism" atau "Menjelajahi Pariwisata Berkelanjutan & Kebugaran"
 Mencerminkan keterlibatan Industri Pariwisata sebagai penjual dan lewat tema ini kami membangkitkan Ekonomi Pariwisata dan Pariwisata berkelanjutan terbaik dengan kearifan lokal Bali sebagai destinasi ramah lingkungan ,kaya budaya dan tradisi.
melalui temu wicara dengan topik "Change,Development &Learning" berbagai sudut dapat diangkat yang diharapkan memberi informasi lengkap berkaitan dengan Peraturan Pemerintah khususnya tentang dibukanya Bali sebagai Pilot Project dan gambaran mengenai kesempatan dan tantangan yang dihadapi untuk membuka perbatasan wisatawan mancanegara (wisman) serta program nyata Pemerintah dan pemangku kepentingan di bawah Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI). 




Pembicara dalam temu wicara sekaligus Press conference adalah 
1. Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif yang kreatif mewakili Ibu Rizky Handayani (Deputi bidang Produk Wisata & Penyelenggara kegiatan badan pariwisata dan ekonomi)
2. Bapak Tjokorda Oka Artha Ardana (Wakil Gubernur Bali)
3. Bapak I Ketut Ardana (Ketua Komite BBTF 2021).
4. Bapak Ida Bagus Agung Partha Adnyana (Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia/GIPI Bali).
5. Ibu Shana Fatina Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuhan Bajo sekaligus mewakili Badan Pariwisata Danau Toba.
Acara dipandu oleh moderator sekaligus Komite koordinasi Media BBTF yaitu Ibu Yoke Darmawan.
Dalam Press Conference para Narasumber juga menyambut baik dan Optimis perihal WORK FROM BALI,namun bukan hanya di Nusa dua saja tapi juga di Karang Asem, Singaraja, Tabanan karena Bali potensi alamnya sangat luar biasa seperti Laut,Pantai dan pesona alam bawah laut yang menakjubkan sehingga menyentuh Bali secara keseluruhan.


BBTF sebagai ajang pertemuan bisnis dalam Industri Pariwisata Nasional dan Internasional serta ikut mengambil peran penting dalam penyampaian informasi dan edukasi masyarakat dan rekan kerja luar (pembeli) yang akan mengirimkan wisatawan ke Indonesia. Peserta pameran (seller) BBTF dengan konsep pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism) dan pengembangan wisata wellness serta kesehatan (health tourism). Pak I Ketut Ardana selaku panitia BBTF 2021 sekaligus sebagai Ketua ASITA BALI dijelaskan.

 Mengingat besarnya tingkat ketergantungan perekonomian Bali terhadap sektor pariwisata, dalam jangka pendek, pola pemulihan ekonomi Bali tergantung dari pola kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri. Pada tahapan selanjutnya yaitu membuka beberapa faktor menarik jadi penting. 
Dari komunikasi ketersediaan vaksin, level of confidence atau tingkat percaya diri dari wisatawan dan Pemerintah negara lain, kebijakan perlintasan orang baik domestik maupun Internasional serta pemulihan ekonomi global.
Pandemi covid 19 mengajarkan bahwa Bali perlu melakukan diversifikasi pertumbuhan ekonomi sehingga tidak tergantung pada Pariwisata dan yang ke 2 mendorong Quality tourism. Perlunya akselerasi pengembangan pariwisata Bali untuk Health tourism, cruise tourism serta MICE.
Ke 3 mendorong pembangunan / pengembangan infrstruktur baik infrastruktur dasar maupun infrastruktur terkait pariwisata.

BBTF diselenggarakan secara online dan offline adalah hal yang pertamakali dilakukan panitia menyesuaikan situasi pandemi. Perbedaan waktu antara Bali dengan waktu buyer menjadi tantangan tersendiri mis Australia 2-3 jam lebih cepat dari Bali,Europe 6-7 jam dari waktu Bali, USA  12-13 jam lebih lambat dari waktu Bali sehingga panitia mengorbankan salah 2 dari ke 3 benua tsb.






Suasana stand exhibition yang begitu ramai diikuti  oleh peserta dari hampir seluruh Nusantara menunjukkan antusiasme dan optimis Pariwisata Indonesia dan Bali akan segera bangkit

Tahun ini BBTF mampu menarik lebih dari 45 Sellers dari 14 Propinsi di Indonesia termasuk Bali,Jakarta,Lampung,Sumut,Jabar, Jateng, Kep Riau,NTT,NTB, Sulsel,Sulut ada 120 buyers terdaftar dari 20 Negara dan tahun ini paling banyak dari Indonesia, United Kingdom,Australia,Amerika,dan Asia. Dilengkapi dengan kehadiran rekan2 Media secara offline dan puluhan Media aktif lewat online dan live streaming dengan antusias " Pak Ardana menambahkan.

Bekerjasama dengan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi kreatif, Indonesia terus bekerja bahu  membahu tentunya bersama seluruh masyarakat Bali,Media,pelaku seni mencapai target Pariwisata Indonesia . Mencatat pencapaian transaksi BBTF 2019,acara BBTF yang ke 7 ini diyakini sebagai "Indonesia's leading trade show yang bisa dibanggakan.
Saatnya Indonesia bangkit dan saatnya Bali bangkit.

Panterbali-ukie