PANTAUTERKINI.CO.ID, Lebak - Jumlah MCK yang tidak sesuai dengan jumlah murid sekolah Menengah Pertama Negeri  ( SMPN ) 1 Maja , jln kebon kelapa Desa Maja Kecamatan Maja kabupaten Lebak membangun fasilitas Mandi,cuci,Kakus ( MCK) atas sumbangan para wali murid.

Saat sejumlah awak media mendatangi pihak sekolah dengan tujuan untuk konfirmasi terkait sumbangan tersebut Kepala Sekolah Nanang Sukendar, S.Pd. M.Pd tidak berada di Sekolah karena sedang sakit, selanjutnya  sejumlah awak media pun di pertemukan dengan Wakil Kepala Sekolah R.Imam Sucahyo S.Pd. beserta Wakil Kepala Sekolah urusan Humas Ida Ria Friday, S.pd,  senin (2/3/20).

Dalam pertemuan tersebut Imam Sucahyo hanya memberikan komentar sesaat, selanjutnya  ia pergi tampa meninggalkan pesan, dan perbincangan di lanjutkan dengan  Ida Ria Friday.

Ida membenarkan tentang adanya sumbangan  untuk pembangunan MCK " Itu semua hasil kesepakatan Komite dan sifatnya pun tidak wajib, mengingat fasilitas  MCK yang ada tidak dapat menampung keperluan murid, dari hasil sumbangan para wali murid sekarang sudah terbangun lima tempat MCK" ujarnya

Salah seorang wali murid yang enggan di sebutkan namanya sangat mengeluhkan adanya sumbangan tersebut  " saya sangat mengeluhkan adanya sumbangan  itu karena jumlahnya bervariasi untuk kelas 1 , seratus ribu untuk kelas 2, seratus lima puluh ribu dan untuk kelas tiga dua ratus ribu " ungkapnya

Wali murid tersebut juga  berharap " jangan ada lagi sumbangan sumbangan  tersebut karena sangat membebani saya" ungkapnya menambahkan.

Keterangan yang di sampaikan oleh Ida dan Wali murid tidak sama karena yang mengetahui jelas tentang sumbangan untuk pembangunan MCK tersebut di Koordinir oleh Ketua Komite pak ujang.

Ida menyangkal kalo sumbangan itu bersifat wajib "sumbangan memang bervariasi, kelas 7 seratus ribu, kelas 8 ada yang seratus ada yang seratus lima puluh, kelas 9 seratus ribu" ungkapnya menambahkan saat di hubungi via WA

saat Team media mencoba  bertanya kalo tidak di wajibkan mengapa ada angka , ida tidak menjawab

sampai saat berita ini di tayangkan ketua Komite Ujang belum dapat di hubungi untuk memberikan keterangan lebih lanjut.

akhir pertemuan pun di akhiri dengan ida mengatakan " murid SMPN 1 maja
lebih banyak bohongnya dari pada jujurnya , buah  jatuh tidak jauh dari pohonnya, itu artinya murid tergantung orang tuanya " ucapnya.(NR)