Bandung Pantau Terkini, Bertempat di Pendopo Provinsi Jawa Barat sabtu (21/12/19) Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI)  Provinsi Jawa Barat  H. Phinera Wijaya, SE,  yang menjabat sebagai anggota komisi 4 DPRD Provinsi Jawa Barat dari partai Golkar, menyampaikan rangkaian kegiatan terkait dengan penetapan Pencak Silat sebagai budaya tak benda dunia, Bangsa Indonesia (the tradition of Pencak Silat) oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) pada tanggal 12 Desember 2019,


Lebih lanjut Ketua IPSI Jawa Barat memaparkan kepada Gubernur,  bahwa IPSI butuh dukungan Gubernur, untuk menyampaikan kepada Pemerintah terkait tanggal 12 Desember untuk dijadikan sebagai  Hari Pencak Silat mengingat tanggal tersebut sebagai tanggal pengakuan UNESCO untuk Pencak Silat, kami telah membuat surat untuk disampaikan kepada Kementrian Kebudayaan, Kementrian Luar Negeri dan beberapa lembaga Negara lainnya.


Sebagai Jawaban untuk UNESCO kami IPSI Jawa Barat merencanakan untuk membangun Padepokan atau Kampung Pencak Silat yang ada di Jawa Barat Khususnya, yang dapat dijadikan tempat kegiatan para pesilat, dalam hal ini tentunya kami butuh dukungan dan anggaran biaya pembangunan tersebut. Imbuh nya.



Empat expresi kebudayaan yang ada dalam pencak Silat, satu Seni bela dirinya dua ada seni musiknya, bela diri ini punya musical khusus,  tiga adalah ibingnya, tidak semua bela diri memiliki ibing, ibing hanya ada di seni bela diri Pencak Silat yang ke empat adalah seni busananya, diseluruh dunia hanya Pencak Silat yang memiliki empat expresi kebudayaan, demikian disampaikan Gubernur Jawa Barat Dr.H. Mochamad Ridwan Kamil, S.T, M.U.D.   seraya menambahkan bagaimana penetrasi Pencak Silat ini supaya membesar, kami merencanakan bahwa Pencak Silat harus dibumikan melalui kegiatan di Sekolah-sekolah, suatusaat akan kami wajibkan di SMA, SMK bahwa tahun pertama siswa-siswi, wajib mengikuti pelatihan bela diri Pencak Silat, dan mengenai kampung Pencak Silat atau Padepokan,  kami sangat mendukung dan kami berharap  lokasi bangunan tersebut harus digabungkan dengan kegiatan pariwisata, dan harus dijadikan Pencak Silat Center,  hal ini akan menjadi visi kemandirian kelestarian budaya Bangsa. Tandasnya (usep)