PANTAUTERKINI.CO.ID-Tangsel,Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Pamulang (HMI Komipam) menggelar unjuk rasa di depan kantor Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Maruga, Ciputat, (01/07/2019).
Dalam aksi tersebut, para demonstran menuntut Walikota Tangsel mencopot Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sukanta dari jabatannya. Pasalnya, pihak Dishub Tangsel dinilai tidak kompeten dan serius dalam menerapkan Peraturan Walikota (Perwal) Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pengaturan Waktu Operasi Kendaraan Angkut Barang di Wilayah Tangsel.
Koordinator aksi, Fauzi mengatakan, aksi tersebut dilandasi lantaran masih adanya korban yang berjatuhan akibat terlindas truk besar. Sehingga memicu ketakutan di kalangan masyarakat luas.
“Mestinya bila Dishub serius menerapkan Perwal. Hal hal yang merugikan masyarakat dapat dicegah. Korban juga dapat diminimalisir,” ungkap Fauzi.
Selain itu, HMI Komipam juga menyoroti banyaknya jalan yang rusak akibat truk besar yang melintasi tidak sesuai aturan.
“Ini jalan juga jadi rusak, banyak lobang, kan bahaya buat pengendara,” keluh kesalnya.
Sementara, Ketua HMI Komipam, Tony Yohana mengatakan, sebelum melakukan unjuk rasa, pihaknya telah melakukan audensi dengan pihak Dishub Tangsel. Namun, pihak Dishub dinilai cuek dan tidak serius dalam persoalan ini.
“Kita sudah audiensi, sikap Dishub seperti cuek menyepelekan. Padahal mereka kan aparatur negara yang mesti memberikan pelayanan bagi warga,” ujar Tony.
Dia juga menyoalkan terkait minimnya rambu-rambu jalan. Namun, pihak Dishub mengatakan terkait rambu-rambu itu tidak dianggarkan.
“Ini kan aneh masa rambu-rambu tidak ada anggaran. Ada aturannya secara otomatis juga didukung segi anggarannya,” katanya.
Dalam aksi tersebut, demonstran juga menyinggung soal produktifitas bus Trans Anggrek yang selama ini jarang melintasi di wilayah Tangsel.
Diketahui, jam operasional kendaraan angkutan barang pada pukul 22.00-05.00 WIB, namun kenyataan yang terjadi di lapangan mereka operasi di luar jam tersebut.(Rini)
0 Comments