Kawasan Peninsula, Nusa Dua disulap menjadi menjadi tempat dengan taburan cahaya warna-warni. Selama hampir sebulan, di pulau kecil di ujung Selatan Bali itu, berlangsung event Nusa Dua Light Festival (NDLF) di bulan Mei-Juli 2019.
NDLF resmi dibuka oleh Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa, Kamis, 30 Mei 2019. Seperti nama branding-nya, Nusa Dua Light Festival menampilkan dekorasi lentera dengan tema ‘Mountain View’.
Tahun ini konsep tata cahaya bertema alam dengan spot utama piramida cahaya yang menggambarkan gunung fujiyama. Savana di pulau itu berhias dekorasi bunga-bungaan berhiaskan ribuan lampu-lampu.
Event tersebut, dikatakan Suiasa telah masuk dalam kalender pariwisata yang rutin diadakan setiap tahun. Kepariwisataan di Badung menurutnya butuh krestifitas maupun inovasi dalam menjaga dari dinamika yang ada.
“Membangun pariwisata ini harus semesta. Semua harus bersama-sama melakukan tugasnya. Tidak bisa satu daerah meningkatkan potensinya, tapi tidak ada yang datang karena harga tiket penerbangan mahal. Jadi harus saling memahami,” jelas Suiasa.
Nusa Dua Light Festival menampilkan sejumlah hiburan, rekreasi luar ruangan, sudut kuliner makanan, stasiun anak – anak, terowongan cahaya dan event musik Bali Blues Festival.
Selain dekorasi lentera, daya tarik utama festival ini adalah air air mancur menari yang bergerak di sepanjang lagu dan dibumbui oleh pertunjukan cahaya dan tarian api. Hampir setiap sudut yang ada di Peninsula memberikan nuansa instagramable
Lusinan lentera yang didominasi oleh atmosfer bawah laut dan terowongan yang dilengkapi dengan lampu di setiap warna, yang menjadi tempat favorit bagi pengunjung untuk berswafoto. (DJ)
0 Comments