Pentingnya Sinergitas Polri dan Media Melawan HOAX Wujudkan Pilkada Damai 2018



PANTAUTERKINI.CO.ID - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) akan berlangsung di Negeri Indonesia Tercinta, Tokoh Ulama, Masyarakat, Polri TNI menghimbau masyarakat agar tetap bergandeng tangan bersatu dan menolak untuk dipecah belah demi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) , bahkan himbauan juga disampaikan melalui Media Sosial (Medsos) secara terus menerus, salah satunya himbauan untuk melawan penyebaran berita bohong atau dikenal dengan HOAX yang dapat memicu perpecahaan dan polemik baru.

Peranan Media sangatlah penting, penyampaian informasi yang sulit terbendung dari berbagai sisi dan ini menjadi perhatian pihak pihak pemerintah. Saat pemilihan kepala daerah (pilkada) dan menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2018 – 2019 nanti, peran media harus menjadi perhitungan bagi pemerintah. Faktor kedekatan, kerjasama serta saling bersinergitas menjadi satu point utama yang harus di lakukan, demi terciptanya kondisi dan situasi  Menuju Pilkada Damai .

Memang pertumbuhan media di negeri ini sungguh dasyat, hingga dewan pers  mencatat diperkirakan ada 43.000 media online, belum lagi keberadaan media cetak, elektronik dan televisi. Jelas hal ini menjadi tantangan serta pemikiran serius para pelaku pemerintahan di negeri bumi pertiwi. Kerjasama dan sinergitas dengan para pimpinan redaksi, baik media cetak, elektronik maupun online untuk kemajuan mencegah timbulnya berita yang bersifat hoax yang dapat meresahkan masyarakat.

Selain itu untuk menjalin hubungan yang harmonis antara insan pers dengan pemerintahan daerah harus sudah mulai tertata dengan baik tanpa membeda bedakan siapa medianya dan siapa wartawannya rangkul semua ciptakan satu bahasa melawan HOAX

Sebagai contoh kebersamaan di Kabupaten Brebes  pekan lalu di adakan acara menjalin silahturahim antara Polri, TNI, Instansi Pemerintah Ormas serta Awak Media yang dibuka melalui sambutan Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kadiskominfotik)  Kabupaten Brebes di Hotel Dian , Johari, SH, yang menyampaikan, “Kegiatan Forum Silaturahmi tahun yang ke-4 ini bertujuan untuk bersilaturahmi antara pemerintah daerah beserta jajaran Forkompindanya dengan para Pimpinan redaksi  baik cetak, elektronik maupun on line, terjalin hubungan yang harmonis antara pemerintah daerah Kabupaten Brebes dengan jajaran media demi kemajuan Kabupaten Brebes dalam mewujudkan Pilkada Damai 2018” terangnya.

Selanjutnya Bupati Brebes, Hj. Idza Priyanti, SE.MH dalam hal ini menyampaikan “Dukungan dari rekan-rekan media, sangatlah saya harapkan sebagai pimpinan daerah, guna mensosialisasikan program-program pembangunan pemerintah daerah lima tahun kedepan, sehingga visi dan misi kami yaitu menuju Kabupaten Brebes yang unggul, sejahtera dan berkeadilan dapat terwujud dengan sinergi yang maksimal antar instansi, media, ormas maupun masyarakatnya, termasuk para tokoh-tokoh agama, adat maupun agama. Pemerataan pembangunan akan terealisasi maksimal dengan kolaborasi dan sinergi antar komponen tersebut” pungkasnya.

Hal inilah yang terkadang terlewatkan oleh para pihak pemangku pemerintahan bahkan terkesan banyak para pemangku jabatan hingga Polri dan TNI hanya menggunakan dua atau tiga media nasional diwilayah tugasnya dari jumlah keberadaan media ditiap daerah wilayah tugasnya mencapai 20 sampai 50 media (Online, Cetak, Elektronik) sehingga apa yang disampaikan tak mampu menembus pelosok hingga lapisan masyarakat dari berbagai golongan disudut wilayah dan ini menjadi salah satu faktor yang harus dikaji ulang.

Jawa Tengah salah satu wilayah bermuatan timbulnya polemik pergulatan politik selain pertumbuhan penduduknya yang bertambah juga didukung perkembangan era digital yang luar biasa, dan ini sudah semestinya menjadi catatan bagi  Pemerintah, Polri dan TNI serta unsur terkait jangan ada tebang pilih terhadap keberadaan media serta sudah selayaknya segera menciptakan sinergitas dengan media dimana keberadaannya sebagai pilar  Bangsa dan Negara dalam mewujudkan perdamaian seperti kembali pada tema pilkada 2018 menuju pilkada damai .

Terkait hal tersebut Evi Sulistyorini dari Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi JawaTengah dan Ketua Masyarakat Anti Fitnah Indonesia, Septiaji Eko Nugroho, menyampaikan Paparan dengan materi Revitalisasi Humas Pemerintah di Era Digital saat acara temu silahturahim media di Kabupaten Brebes dalam menanggulangi penyebaran HOAX .

Dikatakan Septiaji Eko Nugroho (Adjie), narasumber yang menamatkan S2 di Jerman dan benyak mengisi seminar di Indonesia maupun mancanegara bahwa “Kita selaku warga masyarakat yang baik, maupun khususnya para penggiat berita, hendaknya bersikap bijak dan hati-hati dalam menyebarkan berita yang belum tentu kebenarannya atau hoax. Ini akan sangat meresahkan dan merugikan masyarakat, serta merugkan diri sendiri karena dapat melanggar hukum dengan mencemarkan nama baik seseorang. Berita-berita hoax bersifat mudah, sulit dan mustahil diklarifikasi. Sedangkan di Indonesia umunya berita hoax tersebut tergolong dalam jenis yang mudah diklarifikasi, dengan ciri khasnya yaitu biasa untuk judul berita dibuat sensasional maupun provokatif” terangnya.

“Sementara untuk memastikan kebenaran suatu berita, masyarakat dapat mengkases kebenaran berita melalui aplikasi HBT (Hoax Buster Tools) dengan mendownloadnya di aplikasi google. Pihak kami selaku Masyarakat Anti Fitnah Indonesia, juga aktif disana dalam memerangi berita hoax tersebut, sehingga persatuan dan kesatuan bangsa sebagai senjata paling ampuh kita dapat terjaga dan terpelihara dengan baik” imbuhnya. 

Tugas bersama Polri, TNI,Pemerintah serta Masyarakat  sebagai warga masayarakat  untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)  yang kita cintai agar aman maupun kondusif, dengan menghindarkan berita hoax yang dapat memancing perpecahan, menjatuhkan salah satu pihak maupun memancing isu SARA. Sehingga tugas pemerintah daerah maupun pusat dalam membangun masyarakat yang madani dapat maksimal dengan baik berkat dukungan seluruh pihak maupun elemen mayarakatnya.

Sebagai catatan penulis ingin menyampaikan masukan, alat komunikasi Handpone kini tak hanya dimiliki oleh kaum berduit, serta usia tertentu, namun di jaman now orang bilang saat ini berbagai golongan, karakter, luar biasa dalam penggunaan Handphone,  seorang anak yang masih duduk di tingkat sekolah dasar (SD) pun sudah asik bermain alat canggih, tak hanya itu mereka yang memiliki kehidupan perekonomian pas pasan lebih mengutamakan menggunakan Handphone untuk berkomunikasi. Inilah yang harus di cermati bahwa setiap media memiliki sasaran khalayak pembaca, segmen pasar dan gaya berita  yang berbeda,  sehingga jika kurang mencermati hal tersebut, bisa dipastikan informasi yang kita sampaikan berhenti  ditengah jalan, lalu hilang alias berhenti disatu titik tertentu, padahal yang kita inginkan informasi tersebut sampai ketitik terrendah.

Penulis berharap Polri maupun TNI benar benar memaksimalkan dalam merangkai silahturahim dengan pihak media sebagai corong pemerintah tanpa adanya tebang pilih media, sehingga penyampaiaan informasi sampai ketitik ter rendah dalam mewujudkan Pilkada Damai 2018 dan bersama menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dapat terwujud, sehingga Peran Sinergitas antara Polri dan Media dapat dirasakan oleh masyarakat seluruh Indonesia.
 (Red. Cah) foto illustrsi google

Post a Comment

0 Comments