PANTAU
TERKINI.CO.ID,SOPPENG-Ratusan Nelayan Tradisional Danau Tempe mendatangi kantor
DPRD Soppeng di jalan Salotungo Watansoppeng, Rabu 02 Mei 2018 Pukul 11.00
Wita.
Para
nelayan ini diterima oleh Ibrahim, SE, MM selaku koordinator didampingi
oleh Andi Musriadi, AP dan H. Nasfiding. Juru bicara Nelayan Rijal menyampaikan
bahwa selama proses pembuatan Pulau di Danau Tempe dalam kurung waktu
satu tahun ini para Nelayan kesulitan mendapatkan ikan untuk dijual di pasar
yang merupakan mata pencaharian mereka.
Selain
itu, lanjut Rijal, hasil tangkapan minim, juga ikan yang didapat tidak berkualitas dan
bermutu , sehingga nilai jualnya rendah seperti ditemukan ikan yang tidak
bersisik yang diperkirakan akibat limbah buangan bahan bakar seperti solar yang
tumpah di danau, jelasnya
Terkait
hal tersebut Kepala Dinas Perikanan mengatakan, kehadirannya di pertemuan ini merupakan salah
satu bentuk simpatik atas permasalahan yang dihadapi Nelayan dan berusaha
bersama mencari solusi yang terbaik.
"Para
Nelayan sangat setuju dan menyambut baik pekerjaan ini cuma ada hal yang tidak
sesuai dengan keinginan masyarakat seperti dampak yang ditimbulkan oleh
pekerjaaan ini seperti berkurangnya jumlah ikan yang sangat merugikan
masyarakat" ungkapnya.
Kepala
Dinas lingkungan hidup kabupaten Soppeng Drs.H.A. Aswan Said, M, menjelaskan
bahwa pengerukan dan pembuatan pulau di danau Tempe ini walau menimbukan
beberapa dampak negatif saat ini tapi kebaikan dari pembangunan ini akan
berdampak positif dalam jangka panjang kedepan.
"Kalau
pendangkalan danau ini dibiarkan maka beberapa tahun kedepan maka akan
semakin parah bahkan akan terjadi pengurangan debit air di Danau yang akan
mengakibatkan hilangnya ekosistem air seperti ikan" jelasnya.
"Danau
akan kering, ikan hilang, dan kalau musim hujan maka akan terjadi banjir di
pemukiman warga karena tidak ada lagi penampungan air di Danau akibat
pendangkalan" tuturnya.
Terkait
dengan limbah minyak/solar, lanjut Aswan, itu adalah human erorr atau kesalahan
prosedur para pekerja yang tidak mengerti akan dampak yang ditimbulkan kalau
tidak memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar danau dengan membuang
sampah/limbahnya ke danau.
Ibrahim
menawarkan solusi terkait permasalahan ini dengan mengajak seluruh masyarakat
untuk mengumpulkan data atau bukti-bukti tentang kerusakan yang dihasilkan oleh
kegiatan ini dan akan dikordinasikan dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)
propinsi Sulawesi Selatan.
Laporan:AID
Editor:Muhlis
0 Comments