Timbulkan Mosi Tak Percaya Pada Kongres Luar Biasa Askot Depok , Pengamat Persepakbolaan Depok " Ada Udang Dibalik Bakwan " Sepertinya.

" Membina persepakbolaan tidak seperti makan cabe langsung terasa ( Pepen Rubianto mantan Pemain PSSI 1979 (Buana Putra) " 

DEPOKTERKINI.CO.ID, DEPOK - Sangatlah disayangkan konflik terjadi kembali ditengah Kota Depok yang akhir-akhir ini mengalami keterpurukan dalam bidang olahraga sepakbola yang bernaung di bawah Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Kota Depok menjelang Kongres Luar Biasa (KLB) Asosiasi Kota PSSI Depok yang akan digelar dengan agenda tunggal pemilihan Komite Eksekutif Askot PSSI Depok masa bhakti 2018-2022.

Konflik yang beredar adanya salah satu bakal calon Ketua Komite Eksekutif Askot PSSI Depok yakni Meiyadi Rakasiwi telah terganjal pencalonannya oleh Panitia Pemilihan dengan telah diterbitkannya Surat Keputusan Komite Banding Pemilihan Asosiasi Kota PSSI Depok Nomor S.KEP-01/DPK/KBP/IV-2018 tentang Keputusan dan Penetapan Akhir Komite Banding Pemilihan Atas Banding Bakal Calon (Ketua) Komte Eksekutif Asosiasi Kota PSSI Depok Masa Bhakti 2018-2022. 

Surat Keputusan Komite Banding Pemilihan Askot PSSI Depok yang ditetapkan 11 April 2018 dan ditandatangani oleh Ketua Komite Banding Pemilihan, Drs. Syafril Arsyad ini menetapkan Permohonan Banding saudara Meiyadi Rakasiwi tidak diterima dan dinyatakan tidak lolos sebagai calon ketua Komite Eksekutif Askot PSSI Depok masa bhakti 2018-2022 pada KLB 2018. 

Meiyadi Rakasiwi yang sebelumnya telah mengajukan Banding saat dirinya dinyatakan tidak lolos verifikasi oleh Komite Pemilihan Askot PSSI Depok sebagai bakal calon Ketua komite eksekutif Askot PSSI Depok karena disebut "Masih menjalani hukuman skorsing" yang dikeluarkan oleh Komisi Disiplin dan juga Komisi Banding PSSI Pusat saat dirinya menjabat sebagai Pelatih Persikad tahun 2013 sudah berakhir dan sudah clean and cleaner sebagai perjuangan dan kecintaan Meiyadi kepada kota Depok dan Persikat pada waktu itu cuci tangan yang seharusnya mendapat acungan jempol dari para pengurus belantika persepakbolaan karena menanggung semuanya sebagai pelatih dan pimpinan Team Persikad 2013, dan PSSI Pusat telah menyatakan Meiyadi Rakasiwi " sudah terbebas " dari hukuman sanksi termasuk telah membayar sanksi denda yang dikenakan terhadapnya,dimana PSSI Pusat telah mengeluarkan surat keputusan Nomor: 1166/UDN/574/III-2018 tentang Pernyataan Bebas Sanksi. 

Komite Banding Pemilihan berpendapat lain yang dituangkan dalam Surat Keputusan mereka, Surat yang dikeluarkan oleh PSSI Pusat termasuk bukti kwitansi pembayaran denda Meiyadi Rakasiwi tidak bisa dijadikan pertimbangan untuk meloloskannya sebagai Calon Ketua Komite Eksekutif Askot PSSI Depok 2018-2022. 

Rasa tak puas keputusan Komite Banding Pemilihan Askot PSSI Depok, mantan Manager Persikad Depok Adi Gunaya merasa miris ketua kongres kangkangi Surat PSSI Pusat tentang "Telah Berakhir masa Hukuman serta denda yang sudah dibayarkan oleh Meiyadi Rakasiwi terkait hukuman skorsing yang pernah diterimanya saat memimpin Persikad Depok berlaga di Liga 2 PSSI tahun 2013 sewaktu Persikat Jaya ditangan Meiyadi hingga Devisi Utama. 
“Pelatih Meiyadi sudah memenuhi segala kewajibannya dan sanksi terhadapnya juga sudah dicabut oleh PSSI Pusat. Kalau persoalan denda yang tidak dibayarkan melalui transfer ke rekening PSSI itu kan hanya masalah teknis saja, gak bisa dijadikan alasan,” ungkap Adi Gunaya .

Adi Gunaya menilai, surat keputusan Komite Banding Pemilihan Askot PSSI Depok yang menutup celah Meiyadi Rakasiwi menjadi Calon Ketua Komite Eksekutif Askot PSSI Depok sangat tidak proposional dan berlaku wajar. Adi Kumis menduga surat keputusan itu merupakan upaya kasar untuk menjegal pencalonan Meiyadi Rakasiwi untuk mengamankan Calon Ketua Komite Eksekutif Askot PSSI Depok lainnya.
“Saya duga seperti itu, nuansanya (SK Komite Banding Pemilihan) sangat sarat kepentingan calon lain. Saya berharap seluruh Panitia KLB bisa fair dan tidak melakukan keberpihakan kepada Calon tertentu, demi kemajuan persepakbolaan depok di awali sportifitas yang tinggi” pungkasnya.

Dari pengamat persepak bolaan kota Depok pimpinan redaksi pantau terkini sendiri menilai setelah menyimak dari berita yang meliput tentang para calon  Askot kota Depok diminta turuti aturan juklak dan junisnya pelaksanaan kongres sesuai atura "sebab baru kali ini terdengar ada kongres sementara sebelumnya hanya faktor tunjuk dan keinginan yang kami pantau telah terjadi .

"Karena sudah pegel jadi saya ikut bicara" melalui media Telepon kepada kabiro pantau terkini kota Depok sang pimpinan Media Pantauterkini menyoal konflik KLB ASKOT Depok,  "Kreadibilitas seorang ketua bidang olahraga harus tau medan tempurnya , kenapa orang yang telah berbuat banyak untuk persepakbolaan kota Depok malah di Jegal ...Ada apa ? dan Apa maksudnya ? Meiyadi Rakasiwi Satria Menghadapi Skorsing Sendiri.......loh, Mana pengurus yang lain ?  " kata DJ "seharusnya KLB mengusahakan agar Kongres ini tidak menimbulkan konflik jika memang ingin membangun Sepakbola dan kembali Persikad duduk di Devisi Utama." Tegasnya DJ.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Provinsi PSSI Jawa Barat, Tommy Apriantono mengatakan sudah menerima laporan terkait surat keputusan “penjegalan” Meiyadi Rakasiwi sebagai Calon Ketua Komite Eksekutif Askot PSSI Depok. Dirinya menyatakan akan segera mengundang Komisi Pemilihan dan Komisi Banding Askot PSSI Depok untuk memberikan penjelasan tentang keputusannya tersebut. (Koes-Kabiro Depok)

Post a Comment

0 Comments