PANTAU TERKINI.CO.ID,MAKASSAR-Juru Bicara
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Sulsel, M Rajab membeberkan kekhawatirannya
melihat perbuatan curang tim pemenangan calon kepala daerah. Ini untuk
menanggapi, masih ditemukannya indikasi kecurangan oleh kandidat dalam tahapan
pilkada di Sulsel.
"Pertama,
rendahnya tanggung jawab bersama terhadap keberhasilan pelaksanaan demokrasi
elektoral yang menjadi pilihan masyarakat. Ini beresiko atas perjalanan
demokrasi kita," ucap Rajab, Sabtu (6/1).
Sungguh
disayangkan, kata dia, komitmen bersama yang sudah terbangun selama ini untuk
membangun masyarakat di atas asas-asas demokrasi dicederai oleh kepentingan
sesaat dalam pemilihan kepala daerah. Semua pihak harus memiliki komitmen kuat
dalam menjalankan demokrasi yang sehat.
"Sangat
jelas perbuatan curang itu telah memberikan pengaruh buruk pada perkembangan
demokrasi di Indonesia. Apalagi di Sulsel dengan adat kita yang terkenal dengan
keberanian dan kejujurannya," tuturnya.
Tanpa
disadari, menurutnya, kecurangan akan berdampak pada menurunnya kepercayaan
masyarakat terhadap pilkada. Jika ini yang terjadi, kata Rajab, tentu suatu
kemunduran dalam berdemokrasi yang sudah kita rasakan sejak pemerintahan Orde
Baru mundur dari kekuasaan politiknya.
"Jabatan
politik itu sesuatu yang terhormat, maka mari merebutnya dengan cara-cara
terhormat, lalu menjalankannya dengan cara terhormat pula" ujarnya.
Momentum
Pilkada 2018 di Sulsel kian dekat. Pendaftaran calon kepala daerah akan
berlangsung mulai 8 Januari mendatang. Sebelumnya, tahapan verifikasi faktual
telah dijalankan oleh KPU.
Dalam
tahapan verifikasi faktual, misalnya, sejumlah dugaan kecurangan terjadi di
berbagai daerah Sulsel. Di antaranya, pencatutan KTP dan tanda tangan dukungan
Bupati Bone, Andi Fahsar M Padjalangi, Bupati Selayar, Muh. Basli Ali, dan
warga Gowa, Haslinda.
Laporan: Suardi
Editor:Muhlis
0 Comments