MAKASSAR-
Pantauterkini.co.id- Bertempat di Hotel Wisata II UIT, Jl. Haji Bau, Makassar,
Sabtu 2 Desember 2017, Universitas Indonesia Timur (UIT), diwakili Rektor UIT,
Prof. Dr. Muhammad Basri Wello, MA. menandatangani Memorandum of Understanding
(MoU), dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel, diwakili Ketua Umum, Dr.
(HC). Anregurutta KH. Sanusi Baco, Lc.
Prof. Basri,
menyampaikan maksud dari MoU yang dilakukan bersama MUI dalam rangka
peningkatan kapasitas Fakultas Agama Islam (FAI) di UIT, "Terutama dalam
bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, sebagai bagian dari
jalannya Tri Darma Perguruan Tinggi," ujarnya.
"Melalui
MoU itu juga, MUI bisa bekerja sama dengan dosen-dosen FAI UIT, dalam hal
pengembangan syiar Islam. Karena kita ingin bagaimana Mahasiswa dapat menimba
Ilmu pengetahuan dan teknologi, juga tidak melupakan ketakwaannya kepada Tuhan
Yang Maha Esa,” ujarnya.
“Khusus
Fakultas Agama Islam, kami berharap kepada para dosen dan juga masyarakat dapat
bekerja sama dalam melawan isu-isu yang merusak anak muda, kita lihat sekarang
ini kan kita di serang dengan isu-isu dari medsos dan tentunya kita pun harus
melawan ini" ujarnya.
Melalui MoU
ini juga beban dan tangggung jawab MUI dapat dibagi kepada Perguruan Tinggi,
baik penelitian juga informasi kepada masyarakat.
Menurut
Suriati, S.Ag., M.Kes., M.Si. Dekan FAI, mengharapkan Januari 2018, UIT akan
menerbitkan Media Dakwah Islam, yang materi pemberitaannya akan disupervisi MUI.
Kepada
wartawan, Ketua Bidang Infokom MUI Sulsel, Waspada Santing, yang juga mantan
Pimred Harian Fajar, menyebutkan rencana kerjasama penerbitan Media Dakwah
Islam, sudah dalam tahap persiapan materi.
"Intinya
kami sudah menyatakan kesiapan bersama FAI UIT, Januari 2018 melepas edisi
perdana. Penulisnya dari kalangan mahasiswa dan dosen," ujar Waspada.
Sejalan
penjelasan Waspada Santing, Humas & Kerjasama UIT, Zulkarnain Hamson,
S.Sos., M.Si., menambahkan sebagai bagian dari isi MoU yang baru ditandatangani
antara UIT dan MUI, adalah akan diselenggarakannya pelatihan jurnalis Islami.
"Januari
mendatang, kegiatan pertama kami adalah workshop penulisan yang Islami, dengan
membidik sasaran civitas akademika UIT, adapun pematerinya semua dari
MUI," ujar Zulkarnain.
"Kita
akan lihat, jika memungkinkan diperluas dengan mengundang PTN/PTS yang interes
pada dakwah Islamiah," ujar Waspada menambahkan.
Menurutnya
lagi, harapan Rektor UIT, sejalan dengan keinginan MUI, sebagai bentuk
tanggungjawab kelembagaan pada ummat. "Apa yang dikatakan pak Rektor UIT,
kita lihat anak-anak kita yang di serang secara massive dari medsos seperti
video porno, Bullying, berita hoax, sampai terjadinya dekadensi moral, perlu
upaya konkret mengatasinya" imbuh Waspada.
“MoU yang
ditandatangani ini memberikan penguatan bagi UIT juga mahasiswa dan masyarakat,
bahwa upaya menaikkan akreditasi terus dilakukan, jadi yang memposting yang
mengatakan ini tidak ada upaya itu tidak benar," ujar Prof. Basri.
"Prodi
keperawatan baru saja terakreditasi, dan ini kan tandanya kita ini berjalan di
atas jalan yang benar, kalau tidak benar bagaimana mungkin Prodi kita bisa di
akreditasi. Pasti di tolak kalau tidak benar. Nah kalau soal kekurangan di sana
sini, biar itu yang akreditasi "A" pasti juga punya kekurangan iya
kan" ujarnya.
"Butuh
waktu untuk membenahi, kita mulai dari Infrastruktur dulu, kemudian kegiatan
ekstrakurikuler, dan sekarang ini kegiatan ekstrakurikulernya mahasiswa UIT
sudah sangat gencar.” tutup Prof. Basri. *adewonk
0 Comments