CIANJUR – Miris sudah melihat meningkatnya penderita gizi buruk di Kabupaten Cianjur cenderung meningkat. Salah satu wilayah dengan angka tertinggi yaitu Kecamatan Sukaresmi.

Kepala pusat kesehatan masyarakat  Sukaresmi, Sri Martini mengatakan, tahun 2017 ini penderita gizi buruk mencapai 29 orang dari padahal pada tahun 2015 hanya 12 orang. “Setiap tahun kami selalu evaluasi, hasilnya di tahun 2016 ada peningkatan. 

Pada tahun 2015 kami berhasil menangani karena kami selalu melakukan pemberian makanan tambahan atau PMT,” ungkapnya kepada PRO.

Menurut Sri, penanganan gizi buruk sudah dianggarkan dalam petunjuk operasional kegiatan (POK). Selama tiga bulan diintervensi dan dievaluasi, apakah anak mengalami peningkatan berat badan atau tidak. Dia juga berharap agar warga aktif memeriksakan anaknya ke petugas kesehatan.

“Kami berharap masyarakat aktif melakukan pemeriksaan kepada petugas kesehatan dan tidak. Mulai lahir hingga usia lima tahun, biasanya yang semakin  parah tidak pernah bersentuhan dengan petugas kesehatan,” ucapnya.

Sedangkan untuk penanganan gizi buruk, dua petugas ditempatkan di tiap desa. Dengan begitu masyarakat bisa melaporkannya petugas, ada pula di puskesmas yang menangani khusus mengenai gizi.