PANTAUTERKINI.CO.ID, Tangerang, - Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kiarapayung Kecamatan Pakuhaji Kabupaten Tangerang, bantah soal pemotongan bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) bersumber dari aspirasi Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Tangerang yang dilakukan oknum pihak sekolah pada beberapa waktu lalu.
Hal tersebut dikatakan Drs, Sanusi M.Pd Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Kiarapayung yang diwakili Engkos Ketua Komite SDN Kiarapayung. Ia mengatakan bahwa dari bantuan tersebut pihak sekolah mendapatkan bantuan sebanyak 230 siswa.
"Emang kami dari pihak sekolah pada tahun ini mengajukan bantuan tersebut hampir 700 siswa, cuma yang di ACC 230 siswa, itu pun bantuan dari salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang," sebut Engkos saat dikonfirmasi di SDN Kiarapayung Kecamatan Pakuhaji, (09/11/2022).
Soal pemotongan Bantuan PIP dari pihak Sekolah, sebut Engkos, pihak sekolah tidak ada pemotongan sama sekali, ada pun itu wali murid hanya memberikan suka rela saja.
"Dari penerima saya akui emang benar ada yang ngasih, itu pun dengan suka rela dan tidak memaksa dari penerima," sebutnya.
Engkos berharap, kepada masyarakat yang menerima bantuan PIP semoga bermanfaat untuk kebutuhan anaknya sekolah.
"Saya berharap untuk penerima bantuan agar menggunakan uang tersebut bisa digunakan untuk beli alat tulis dan Seragam sekolah," harapnya.
Hal senada dikatakan Mardin Bendahara SDN Kiarapayung. Mardin mengatakan soal pemotongan itu tidak benar, dan yang menerima bantuan kami mendapat informasi dari pengelola tim ada 230 siswa. Untuk pemotongan juga tidak benar juga.
"Bantuan PIP bersumber aspirasi anggota DPRD dengan jumlah 230 siswa," ucapnya.
Ditempat terpisah Tiar penerima bantuan PIP menjelaskan, saya mendapatkan bantuan tersebut sebesar Rp.450 ribu dari sekolah.
Untuk pemotongan dari pihak sekolah, kata Tiar, bantuan PIP tidak ada pemotongan, dan uang yang kami berikan itu dengan suka rela.
"Saya berharap semoga kedepan bantuan ini bisa dapat kembali, saya sangat berterima kasih kepada pihak sekolah (SDN Kiarapayung,red). Bantuan yang saya dapat itu bulat Rp 450 ribu," ungkapnya.
Sementara Erna penerima bantuan menjelaskan bahwa bantuan PIP anak saya mendapakan itu pun uangnya sudah habis untuk kebutuhan sekolah seperti membeli seragam, sepatu, dan kebutuhan sekolah lainnya.
"Saat pembagian saya datang dengan tangan kosong, dan mengatakan saya tidak bisa ngasih, mungkin penerima sebagian ada yang memberi itu pun tidak ditentukan hanya sekarela bagi yang mau memberi," pungkasnya.
>>NR
0 Comments