Pantau Terkini Denpasar 12 Desember 2021.

Peristiwa pembunuhan Astri Evita Seprini Manafe (30) dan Lael Maccabe (1) yang terjadi di Kupang, Nusa Tenggara Timur, bulan lalu meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat.

Tidak saja NTT, masyarakat Indonesia juga ikut berduka atas pembunuhan ibu dan anak tersebut. Karena itu, tak heran bila kematian Astri dan Lael terus menjadi sorotan publik hingga saat ini.

Perkumpulan Tulufali NTT di Bali terpanggil untuk mengambil bagian dalam seruan keadilan yang terus dikumandangkan oleh keluarga korban maupun masyarakat NTT. Karena itu, Tulufali-Bali tergerak hati untuk menggelar aksi yang diberi nama "1.000 Lilin dari Bali untuk Astri dan Lael."

Usut Tuntas Pembunuhan Berencana Astri dan Lael

Aksi simpatik ini digelar di Tanjung Benoa Water Sport, Nusa Dua, Denpasar, Minggu (12/12/2021) pukul 18.00 WITA. Aksi yang dipelopori Tulufali-Bali bertujuan memberi kekuatan dan dukungan kepada keluarga korban. Sekaligus memberikan dukungan kepada Polda NTT agar mengusut secara tuntas peristiwa itu dan menjelaskan secara terbuka kepada keluarga korban dan masyarakat NTT yang saat ini sedang menutut keadilan.

Yusuf Haiain selaku koordinator aksi mengatakan bahwa organisasi Tulufali-Bali turut belangsungkawa atas pembunuhan berencana yang dialami oleh Astri dan Lael. Untuk itu, sebagai bentuk rasa keprihatinan dan kepedulian atas peristiwa tersebut, pihaknya menggelar aksi simpatik dengan seribu lilin.

Tulufali-Bali berharap agar penyidik Polda NTT tetap menjaga independensi dan marwah Kepolisian RI dalam menangani kasus pembunuhan Astri dan Lael.

"Kami berharap pihak Polda NTT dapat menjalankan tugasnya secara profesional, tanggap, gesit dan responsif. Agar motif pembunuhan berencana terhadap Astri dan Lael dapat terungkap dan para pelaku segera diadili," jelasnya. 

Yusuf mengatakan, dilihat dari kronologi kejadian, Tulufali-Bali meyakini kematian Astri dan Lael adalah peristiwa pembunuhan yang sudah direncanakan secara matang oleh beberapa orang. Tidak hanya tersangka RB seorang diri dalam kasus pembunuhan tragis ini. Untuk itu, Tulufali-Bali berharap Polda NTT segera menemukan dan menangkap pelaku-pelaku yang lain. 


panter bali-UQ